MAENPO: Pencak silat yang mendunia berakar dari Cianjur

Maen (permaenan) dan Po (poho)
Seni bela diri yang memiliki pola dan teknik permainan yang yang sangat cepat yang tidak memberikan tenggang waktu yang panjang dan kesempatan bergerak kepada lawan yang dihadapi.

Abah Azis Asy'arie Guru besar Maenpo Cikalong Indonesia
Khususnya daerah Cianjur pencak silat lebih dikenal dengan sebutan maenpo, meski diakui perkembangan istilah ini tidak sepesat pencak silat dan masih kurang akrab didengar di telinga masyarakat Indonesia. Dan orang yang membawa serta mempopulerkan istilah maenpo ini pada masyarakat Cianjur adalah Raden Haji Ibrahim Jayaperbata dikenal sebagai pendiri aliran Cikalong.

Pengertian kata maenpo sendiri ada yang menerjemahkan terdiri menjadi dua kata serta dipisahkan penulisannya yaitu maen (permaenan) dan po (poho) yang berarti lupa begitu pula dalam penulisannya, seperti yang pernah di tulis O’ong Maryono dalam bukunya “Pencak Silat Merentang Waktu”. Selain itu ada juga pendapat yang menuliskannya menjadi satu kata yakni maenpo. Kata maenpo ada juga yang menjadikannya akronim kata maen anu euweuh tempo di populerkan oleh Raden Haji Tarmidi (keponakan dari Raden Haji Ibrahim Jayaperbata). Akronim ini menggambarkan maenpo sebagai suatu seni bela diri yang memiliki pola dan teknik permainan yang yang sangat cepat yang tidak memberikan tenggang waktu yang panjang dan kesempatan bergerak kepada lawan yang dihadapi.

Dalam maenpo sendiri pergerakan baik dalam menyerang maupun dalam menahan atau membendung serangan lawan, banyak memanfaatkan celah waktu yang sempit yang dapat mempersulit pergerakan dan posisi lawan. Selain itu ada pula yang mengkaitkan kata po sebagai serapan dari bahasa Cina yang berarti kepalan tangan / pukulan. Hal ini dapat dipahami karena para guru Raden Haji Ibrahim Jayaperbata tinggal di Batavia dimana kemungkinan pengaruh penggunaan istilah bahasa Cina banyak yang menjadi serapan dan bagian dari bahasa keseharian masyarakat Betawi yang kemudian terbawanya penggunaan kata maenpo sebgai istilah ke dalam pembendaharaan kata bahasa Sunda. orang Betawi masih menggunakan dan akrab dengan istilah maen pukulan sebagai padanan kata pencak silat hingga sampai sekarang.

Sesungguhnya maenpo Cikalong adalah sebagai alat tali silaturahmi dan persaudaraan. Membela diri bukan untuk mencelakai lawan, namun Membela diri dan menyelamatkan lawan.
Source: http://pancerbumi.blogspot.com/2009/07/sejarah-filosofi-dan-kaedah-maenpo.html
 
Iko Uwais - Artis laga internasional dengan dengan dasar pencak silat


Baca juga: 

Tag : ARTIKEL
Back To Top